Xenix atau XENIX adalah sistem operasi
keturunan UNIX yang
dibeli lisensinya oleh Microsoft Corporation dari AT&T sebagai
pengembang UNIX Version 7 pada 1979. Setelah itu,
Microsoft mengembangkan Xenix sendirian, sebelum akhirnya dibantu oleh Santa Cruz Operation (SCO)
yang turut serta mengembangkannya. Xenix merupakan sistem operasi UNIX yang
berjalan di atasmikrokomputer 16-bit, di saat sistem UNIX lainnya berfokus
pada komputer mainframe. Sistem operasi ini diperkenalkan pada tanggal 25 Agustus 1980, dan menjadi sistem
operasi UNIX paling populer pada zamannya.
Xenix berbeda dengan sistem UNIX versi 7 yang
menjadi "leluhurnya", dengan memasukkan beberapa elemen dari BSD, sebelum akhirnya
sistem operasi ini menjadi UNIX paling populer digunakan mengingat
mikrokomputer 16-bit jauh lebih
murah dibandingkan dengan mainframe.
Microsoft tidak menjual Xenix
secara langsung kepada pengguna, tapi mereka melisensikan Xenix kepada OEM
seperti Intel Corporation, Tandy Corporation, Altos, dan SCO yang kemudian
melakukan porting ke arsitektur komputer mereka masing-masing.
Sebelum jalan di atas mikrokomputer, Xenix berjalan di atas minikomputer PDP-11 dari Digital Equipment Corporation. Portpertama
dari Xenix berjalan di atas mikrokomputer berbasis Zilog Z8001 yang
bersifat 16-bit. Altos kemudian
membuat versi mereka sendiri pada tahun 1982; Tandy Corporation juga
berikutnya mengintegrasikan Xenix ke dalam TRS-XENIX dengan
prosesor Motorola 68000 pada bulan Januari 1983 yang ternyata
lebih gegas; lalu SCO juga membuat Xenix agar dapat berjalan di atas Intel 8086 pada
bulan September 1983. Sebuah port juga
dibuat untuk Apple Lisa yang juga
menggunakan prosesor Motorola 68000. Pada saat itu,
Xenix dibuat berbasiskan UNIX System III dariAT&T.
Xenix versi 2.0 dirilis pada
tahun 1985,
dan dibuat berdasarkan UNIX System V. Versi
update 2.1.1 menambahkan dukungan terhadap prosesor Intel 80286.
Rilis-rilis selanjutnya meningkatkan kompatibilitas dengan UNIX System V.
Sewaktu Microsoft dan IBM bersepakat untuk
mengembangkan IBM OS/2, Microsoft pun kurang begitu bersemangat dalam
mengembangkan dan mempromosikan Xenix. Pada tahun 1987, Microsoft pun menjual
Xenix kepada Santa Cruz Operation dengan perjanjian bahwa Microsoft memiliki
25% saham di SCO. Ketika akhirnya Microsoft kurang begitu greget mengembangkan
OS/2 akibat munculnya Windows NT, Xenix pun semakin ditinggalkan.
Pada tahun 1987, SCO pun membuat
Xenix agar dapat berjalan di atas mikroprosesor Intel 80386DX,
sebuah mikroprosesor 32-bit. Versi
ini merupakan Xenix versi 2.3.1, yang juga memperkenalkan dukungan terhadap bus SCSI dan TCP/IP.
Meski telah
"ditinggalkan" oleh Microsoft, Microsoft sebenarnya terus menggunakan
Xenix secara internal, dengan selalu mengeluarkan tambalan-tambalan untuk
mendukung beberapa fungsionalitas dalam UNIX kepada AT&T pada tahun 1987.
Konon, hingga tahun 1992, Microsoft juga dalam perusahaan internal mereka menggunakan Xenix di atas workstation Sun Microsystems atau minikomputer VAX dari DEC.
SCO pun mengubah Xenix
menjadi SCO UNIX pada tahun 1989. Pada saat itu, AT&T telah
menyempurnakan penggabungan beberapa fungsionalitas Xenix, BSD, SunOS, dan UNIX System V ke dalam
sebuah versi yang dikenal sebagai UNIX System V Release 4. SCO UNIX memang
masih dibuat dengan menggunakan basis System V Release 3, tapi memiliki
banyak fitur dari System V Release 4. Versi Xenix terakhir (sebelum digabungkan ke SCO
UNIX) adalah 2.3.4.
No comments:
Post a Comment
Trimakasih telah mengomentari blog ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya dan bagi saya sendiri khususnya