Dalam Krida Navigasi Darat ada Beberapa TKK yang bisa dicapai oleh peserta didik Saka Wira Kartika antara lain :
1. TKK Pengetahuan Peta dan Medan
2. TKK Resection dan Intersection
3. TKK Jalan Kompas siang dan Malam
4. TKK Pengetahuan GPS
Adapun pengertian dan penjabarannya sebagai berikut :
1. TKK PENGETAHUAN PETA DAN MEDAN
A. PENGERTIAN PETA DAN MEDAN
Peta adalah Gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dipindahkan ke bidang datar, baik benda alam maupun benda buatan manusia yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Peta dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Peta Topografi. adalah peta yang menggambarkan posisi mendatar dan tegak dari semua benda medan yang tidak bergerak dipermukan bumi.
b. Peta Tematik. adalah peta yang berisi gambaran data statistik seperti peta jenis tanah dan peta perairan.
Medan adalah Bagian dari permukaan bumi dengan segala benda yang tidak bergerak diatas permukaannya, baik benda alam maupun buatan manusia.
NAVIGASI DARAT
Navigasi darat merupakan teknik menentukan posisi dan arah
lintasan di peta maupun pada medan sebenarnya
(khususnya di daratan). Keahlian ini sangat mutlak dimiliki oleh penggemar
kegiatan alam terbuka karena akanmemudahkan perjalanan kita ke daerah yang
khususnya belum kita kenal sama sekali Disamping itu, keahlian ini sangat
berguna dalam usaha pencarian korban kecelakaan tersesat atau bencana alam
Untuk itu dibutuhkan pemahaman kompas dan peta serta teknik penggunaannya.
A. Peta
HAKEKAT PETA
Peta adalah gambaran permukaan bumi diatas bidang datar
dalam ukuran diperkecil yang kebenaranya dapat dipertanggung jawabkan secara
visual atau matematis yang menyajikan informasi tentang bumi.
MACAM PETA
Secara menyeluruh peta dapat digolongkan berdasarkan
skala/kedar tujuan penggunaan cakupan daerah proyeksi gambar tanda dan simbol
peta kecocokan informasi tingkat ketelitian survei proses terjadinya dan isi/
informasinya.
Dari sudut pandang isi/informasi yang dimuat suatu peta
terdapat 2
jenis peta berdasar golongan ini, yakni :
1. Peta Topografi
Topografi merupakan gabungan kata topos yang berarti tempat
dan graphi yang berarti menggambar yang berasal dari bahasa yunani kuno Jadi
peta topografi berarti peta yang menggambarkan posisi mendatar dan posisi tegak
dari semua benda yang membentuk atau berada di permukaan bumi. Isinya terdiri
dari 4 ciri, yakni : relief (ketinggian), perairan (seperti Sungai danau),
Tumbuhan ( Hutan ,semak, kelapa) dan hasil budaya manusia (jalan raya,
bangunan, jembatan). Peta ini biasa disebut peta umum karena isinya yang lebih
lengkap.
KETERANGAN TEPI PETA
1. Judul peta pada margin atas tengah, yang di ambil dari
salah satu nama Geografi atau tempat yeng terbesar/terkenal dari daerah pada
peta tersebut.
2. Nama daerah yang dipetakan pada margin atas kiri , yang
diambil dari nama daerah tingkat I (tergantung pada versi peta)
3. Nomor helai peta pada margin atas kanan.
4. Petujuk letak peta pada margin bawah kiri, yang
menunjukan letak peta tersebut dari peta keseluruhan
5. Pembagian daerah pada mergin bawah kanan yang menjelaskan
pembagian daerah dari propinsi hingga kecamatan.
6. Utara pada margin bawah kiri , yang menunjukan utara
peta, utara megnetis, serta utara sebenarnya.
7. Legenda pada margin bawah tengah yang menyajikan
keterangan/penjeklasan arti simbol yang ada.
ARAH PETA
Untuk mengetahui arah peta yang perlu diperhatikan adalah
arah utara peta dengan cara memperhatikan arah huruf-huruf tulisan pada peta
yang juga berarti arah utara peta. Pada tanda-tanda peta juga terdapat penunjuk
arah utara peta, utara sebenarnya serta utara magnetis
1. Utara sebenarnya (US) adalah arah ke kutub utara bumi
yang dilalui oleh garis bujur/meridian.
2. Utara magnetis (UM) adalah arah kekutub utara megnet yang
ditunjukan oleh jarum kompas
3. Utara Grid (UG/UP) adalah garis utara yang ditunjukan
oleh garis vertikal pada peta yang juga disebut Utara Peta.
Karena pengaruh rotasi bumi, letak kutub megnetis bergeser
dari
tahun ke tahun yang menyebabkan terjadinya variasi magnetis.
Untuk tujuan praktis variasi magnetis dan iktilaf (Penyimpangan arah utara)
dapat kita abaikan. Tetapi untuk kepentingan yang membutuhkan ketelitian yang
tinggi, kondisi diatas harus ikut kita perhitungkan juga.
1. Iktilaf Peta adalah beda sudut antara utara sebenarnya
dengan utara peta, yang terjadi karena perataan jarak paralel geris bujur peta
bumi menjadi garis koordinat vertikal yang di gambarkanpada peta, atau sudut
antara US dan
UP.
2. Iktilaf Magnetis adalah beda sudut antara utara
sebenarnya dengan utara megnetis. IM kebarat apabila ujung jarum kompas ada di
sebelah barat US Sebaliknya IM ketimur apabila ujung jarum kompas ada di
sebelah timur US
3. Iktilaf Peta-Magnetis, adalah beda sudut utara peta
dengan utara magnetis
4. Variasi Magnetis, adalah perubahan/ pergeseran sudut
utara megnetis dari waktu ke waktu. Pergeseran positif menunjukan pergeseran
kearah timur sedang negatif berarti pergeseran kearah barat.
SKALA
Skala atau kedar adalah perbandingan jarak pada peta dengan
jarak mendatar di medan .
Terdapat 2 jenis skala pada peta, yakni skala angka dan skala garis. Untuk
skala angka, perbandinagan langsung ditunjukan dalam satuan yang sama (cm)
sedang pada skala garis terdapat beberapa ruas garis yang masing-masing
menunjukan jarak tertentu (km).
JARAK DI PETA x SKALA = JARAK DI MEDAN
Misalnya Skala 1:25.000, berarti 1 cm di peta sama dengan 25
m di medan yang
sebenarnya.
KONTUR
Adalah garis khayal diatas permukaan bumi yang menghubungkan
titik-titik yang tingginya sama. Sifat dari kontur adalah :
1. Pebedaan tinggi antara 2 kontur adalah setengah dari
angka ribuan pada skala yang dinyatakan dalam satuan meter.
2. Kontur yang rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih
tinggi, kecuali pada kawah/depresi
3. Antar kontur tidak akan saling berpotongan
4. Kontur yang menjorok kedalam merupakan lembahan dan bisa
terdapat sungai
5. Kontur yang menjorok keluar merupakan punggungan.
6. Kontur terputus-putus menyatakan ketinggian setengah atau
lebih dari perbedaan tinggi antara 2 buah kontur berurut.
7. Makin rapat kontur menunjukan daerah yang makin
terjal/curam.
MENGENAL TANDA MEDAN
Disamping legenda sebagai pengenal tanda medan , bentukan-bentukan alam yang cukup mencolok dan
mudah dikenali dapat kita pergunakan juga sebagai tanda medan . Tanda medan harus
kita ketahui dan kita cocokan pada peta sebelum kita memulai pengembaraan.Tanda Medan yang cukup
mudah untuh di amati dapat berupa :
1. Puncakan gunung atau bukit dan bentukan-bentukan tonjolan
lain yang cukup ekstrim,
2. Punggungan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai
huruf
3. Menjorok menjauhi puncak
4. Lembahan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf
V menjorok mendekati puncak.
5. Saddle, daerah pertemuan 2 ketinggian
6. Belokan kujalan sungai jembatan ujung jalan
7. Garis batas pantai muara sungai, tanjung, dan teluk yang
mudah kita kenali
2. Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang menyajikan unsur-unsur
tertentu dari permukaan bumi sesuai dengan topik atau tema dari peta
bersangkutan. Umumnya peta ini digunakan sebagai data analisis dari beberapa
unsur permukaan bumi didalam pengambilan suatu keputusan untuk pembangunan.
B. Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah, yakni arah utara maknetis
bumi yang disebabkan oleh sifat kemagnetisannya karena sifat ini maka jauhkan
kompas terutama pada saat mempergunakannya dari pengaruh benda=benda yang
terbuat dari baja atau besi, karena akan menyebabkan penunjuk yang salah pada
jarumnya.
Bagian-bagian Kompas :
1. Badan, tempat komponen lain berada dan terlindungi
2. Jarum, yang selalu menunjukan arah utara magnetis bumi
3. Skala penunjuk, Menunjukan Pembagian derajat/mil sebagai
sistem satuan arah mata angin.
Jenis Kompas
Terdapat banyak jenis kompas yang ada yang dapat kita
pergunakan dalam perjalanan secara garis besarnya dapat kita bedakan sebagai
berikut :
1. Kompas orienterring untuk tujuan praktis tetapi mempunyai
akurasi yang kurang baik. Sering disebut sebagai kompas Silva (nama merk)
2. Kompas bidik membutuhkan peralatan navigasi lain untuk
kelengkapanya, tetapi akurasinya sangat tinggi. Kompas bidik ini dapat kita
bedakan berdasar kaca pembacanya : kompas lensa, kompas Prismatik, kompas Optik
.
CARA PEMAKAIN KOMPAS
Dalam pemakainya, usahakan dalam keadaan Horisontal dengan
arah garis utara megnetis bumi. Hindarkan bende-benda yang terbuat dari
besi/baja agar tidak terjadi penyimpangan dalam penunjukan jarum kompas.
BUSUR DERAJAT ATAU PROTAKTOR
Busur derajat atau protaktor terdapat beberapa bentuk
derajat yang dapat kita gunakan yakni lingkaran setengah lingkaran segi empat
dari bujur sangkar, tetapi untuk kepraktisan dan kelengkapannya, protaktor
lebih menjanjikan, karena disamping pembagian arah mata angin dalam derajat dan
mil juga tersedia skala pengukuran panjang dan tali pusat untuk memperpanjang
pengikiran dan pempermudah perhitungan azimuth dan back azimuth.
AZIMUTH DAN BACK AZIMUTH
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara
dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik
sebuah tanda medan ,
dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth.
Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan
cara:
1. Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back
azimuth adalah azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan , diperoleh azimuth
200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
2. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka
back azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap
sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º =
340º
Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan
kita untuk dapat melakukan ploting peta (penarikan garis lurus di peta
berdasarkan sudut bidikan). Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini
dipakai dalam metode pergerakan sudut kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan
untuk “Kompas Bintang”). Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis
lurus dengan cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak
tertentu.Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta,
tarik garis lurus dan hitung sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas).
Hitung pula sudut dari titik akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back
azimuth.
2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal
perjalanan. Perhatikan tanda medan lain
pada lintasan yang dilalui.
3. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan
tentukan tanda medan lain
di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.
4. Pergi ke tanda medan di
ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik pertama tadi, untuk mengecek apakah
arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back azimuth).
5. Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang
dapat dijadikan sebagai sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan
sebagai tanda. Sistem pergerakan semacam ini sering disebut sebagai sistem man
to man.
ORIENTASI PETA
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya.
Untuk keperluan ini kita perlu mengetahui tanda-tanda medan yang ada di lokasi dan mencocokanya
dengan kontur yang ada di peta. Untuk keperluan praktis utara kompas (magnetis)
dapat kita anggap sejajar dengan utara sebenarnya tanpa memperhitungkan
deklinasinya.Langkah-langkah orientasi pada peta :
1. Cari tempat yang terbuka untuk melihat tanda-tanda medan yang mencolok
(dapat dikenali)
2. Letakan peta pada bidang datar
3. Samakan utara peta dengan utara kompas, sehingga peta
sesuai dengan bentang alam yang ada.
4. Cari tanda-tanda medan dilokasi
dan himpitkan dengan tanda medan yang
ada di peta (seperti jalan raya, sungai,dll)
E. Resection
Digunakan untuk mengetahui posisi kita dipeta dengan
menggunakan dua atau lebih tanda medan yang
kita kenal. Langkah-langkah resection :
1. Lakukan orientasi peta
2. Tentukan minimal dua tanda medan dilapangan dan kita ukur azimut
dan back azimutnya. Sudut antara tempat kita dengan dua tanda medan tersebut
minimal 30 derajat maksimal 150 derajat
3. Tarik garis back azimut dari kedua titik medan itu sehingga
terjadi perpotongan antara keduanya.
4. Perpotongan tersebut adalah kedudukan kita di peta.
No comments:
Post a Comment
Trimakasih telah mengomentari blog ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya dan bagi saya sendiri khususnya